Dulu aku sering berpikir terlahir sebagai perempuan yang gak cukup dibilang cantik, rasanya akan tidak mudah mendapatkan perhatian dari lawan jenis. Siapa yang akan tertarik begitulah pikirku saat itu. Hinga aku tumbuh dengan apa adanya soal penampilan, yang aku pikirkan dari kecil hingga tumbuh dewasa adalah menjalankan peran sebaik mungkin yang bisa aku lakukan. Kalo bisa yang terbaik di setiap prosesnya. Alhamdulillah, bisa dibilang aku tumbuh menjadi perempuan yang berkarakter dan menarik dari sisi lain. Ya, saat itu aku sangat menikmati hari-hariku dan memutuskan untuk tidak perlu dekat-dekat dengan lelaki mana pun hingga bertemu dengan yang halal.
Tapi, sayangnya perasaan tenang dan nyaman mulai terusik dengan usia yang semakin bertambah. Step proses hidup sudah terlalui satu-satu, seperti halnya yaitu lulus kuliah, kerja dan apalagi ya. Tentu, menikah. Banyak yang menanyakan kapan nikah di tengah teman sejawat mulai banyak melepas masa lajang di usia muda. Galau? Lumayan. Tapi aku yakin jodoh tak akan kemana, sehingga aku fokus untuk berkarir dan membahagaiakan diri sendiri juga orang-orang yang kusayang. Sampai pada titik yang akhirnya aku benar-benar galau. Di fase yang aku mulai merasa apakah ada lelaki yang menyukaiku tulus dengan segala serba biasaku ini. Termenung, lama aku memikirkan. Dan sempat terulang beberapa kali. Rupanya cukup menyita pikiran dan waktu, hhe.
Singkat cerita, janji Allah itu benar. Manusia dicipatakan untuk berpasang-pasangan. Datanglah lelaki sabar nan baik hati memilih untuk menjadikanku teman hidupnya. "Setelah sekian penantian panjang si calon imam datang juga," gumamku lirih. Tahu kah? Yang membuat aku bangga dengan diriku saat kedatangannya adalah dia memilihku bukan karna fisik semata. Tapi melihatku sebagai perempuan yang memiliki prinsip dan berani bersikap terhadap suatu hal. Pengetahuan luas dan kritis. Wow, aku benar-benar merasa awesome, hhe. Alasannya benar-benar mematahkan asumsiku selama ini, jika kecantikan paras bukan satu-satunya alasan perempuan menjadi menarik di mata lelaki.
Hingga akhirnya kami menikah. Alhandulillah, happy banget. Seperti banyak orang tahu. Bahwa awal pernikahan tidak sekedar bahagianya saja. Akan tetapi, memasuki tahap dimana kita harus adaptasi dan saling mengenal satu sama lain. Dan ternyata nano-nano, maa shaa Allah, hhe. Namun, saat awal pernikahan aku yakin bahwa semua Allah yang atur. Semua yang terjadi tentu atas izin Allah. Dan, benar dong. Bahwa apa yang kita tekuni selama ini, itu yang akan tertanam dalam diri. Di awal pernikahan yang penuh drama, diriku sebagai istri banyak kurangnya. Aku istri yang tidak pandai memasak, istri yang tidak bisa kerja berat seperti mencuci kain yg besar, nyetrika banyak, beres rumah sendirian dan angkat berat. Hal ini dikarenakan pergelangan tangan kananku ada bagian yg dislok. Maa shaa Allah, ternyata suamiku tetap menyayangiku, selalu mengajariku dan bersedia kerjasama untuk urusan pekerjaan rumah tangga.
Lalu, apa rahasia agar suami tetap sayang dengan kekuranganku sebagai istri? Ada beberapa hal yang membuatnya tetap sayang dan bangga memliki istri sepertiku:
1. Rajin ibadah, takut sama Allah
Dengan rajin ibadah aura positif terpancar dan dekat dengan Allah. Suami pun jadi semakin semangat beribadah bersama dengan istri tercinta. Dan hati pun menjadi tenang. Selain itu, kita belajar ilmu agama agar memliki rasa takut kepada Allah sehingga selalu bertakwa kepada pemilik hati.
2. Sayang Suami dengan taat kepadanya
Taat kepada suami itu artinya juga taat kepada Allah. Taat istri kepada suami adalah bentuk cara menghargai suami sebagai imam kita. Suami pasti akan merasa senang.
3. Kasih perhatian dan tetap melayani
Suami juga harus dikasih perhatian dari hal kecil dan besar. Dilayani agar suami merasakan kasih sayang dari istri dan berasa jika punya istri itu menyenangkan. Suami pun menjadi nyaman dan bahagia bersama istri.
4. Bersikap manja dan tetap butuh suami
Mandiri itu harus. Tapi, manja itu penting. Istri manja ke suami akan memunculkan perasaan jika suami dibutuhkan dan dianggap ada. Dan itu membuat suami merasa bangga terhadap dirinya.
5. Teguh pada prinsip dan miliki habit yang baik
Wanita itu harus memiliki prinsip yang harus dipegang dalam hidup. Dengan memiliki prinsip maka kita akan punya sikap. Melalui prinsip yang benar dan bagus maka akan membuahkan habit yang bagus juga dalam diri dan akan terbentuk di lingkungan kita.
6. Doakan suami
Selalu doakan suami, diri sendiri dan juga pernikahan yang terjalin agar Allah yang mengikat diantara hati keduanya. Allah kasih berkah dan sakinah, mawadah, warahmah dalam pernikahan. In shaa Allah, being couple till jannah. Aamiin.
Itulah enam cara agar suami tetap nyaman dan sayang dengan istri, sekalipun istri banyak kurangnya, hhe. Jadi jangan berkecil hati yaa, yang namanya istri gak ada yang sempurna tapi kita bisa melakukan yang terbaik untuk suami agar tetap nyaman dan merasa bahagia jika bersama kita.
#14daysblogspediachallenge
Posting Komentar
Posting Komentar