Entah sejak kapan aku mulai jatuh hati dengan gaya hidup minimalis dan secara perlahan gaya hidup sederhana itu menjadi bagian dalam keseharianku. Dan, karena aku sudah menikah, maka dengan mudah bagiku sebagai seorang istri untuk mewujudkan suasana simpel dalam rumah mungil kami.
Gaya hidup minimalis yang aku komunikasikan ke suami selalu disambut dengan senang hati dan setuju, begitulah respon baik si laki-laki baby face yang telah meminangku pada tahun 2020 lalu. Selalu support istri dalam menanamkan kebiasaan positif dalam rumah tangga kami, begitu pula aku kepada suamiku.
Yah, hingga aku menemukan tips rajin membersihkan rumah untuk menanamkan kebiasaan positif dalam mewujudkan hidup minimalis ala kami. Sekalipun belum 100%, tapi kami telah mengusahakan dari hal-hal yang bisa kami jangkau.
Kenapa harus bergaya hidup minimalis?
Alasan yang sederhana namun syarat makna khususnya bagiku. Hidup minimalis adalah upaya kami untuk bisa lebih menghargai barang atau sesuatu hal yang kami punya, yaitu dengan memaksimalkan manfaat barang tersebut sesuai nilai fungsi. Sehingga sebagai pemilik barang kami bertanggung jawab dan tidak menyia-nyiakan apa yang sudah menjadi pilihan kami untuk dimiliki.
Dengan begitu kami bisa meminimalisir tindakan mubazir dalam kehidupan sehari-hari. Karena sesuatu yang cukup itu lebih baik dari sesuatu yang kurang apalagi berlebih. Dari sudut pandang tersebut mampu menggerakkanku untuk memilih hidup minimalis dalam rumah tangga kami.
Melalui keputusan tersebut ternyata memberikan manfaat buatku sebagai seorang istri rumah tangga dalam menata tata letak perlengkapan rumah tangga dan turunannya. Nah, salah satunya adalah aku menemukan pola tips rajin membersihkan rumah ala aku. Bagaimana ya caranya rajin membersihkan rumah dengan cara yang sederhana dan menyenangkan? Simak, yuk ulasan berikut ini, bestie.
Tips rajin membersihkan rumah, catat, ya!
Menerapkan tips rajin membersihkan rumah memang agak susah gampang, gitu. Namun pasti bisa kok. Hanya butuh membiasakan saja dalam keseharian kita. Dan, semua itu bisa dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan yang tentunya dapat dimulai dari hal yang terkecil.
Berikut ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mewujudkan rumah bersih, sehat dan nyaman bagi keluarga.
Memiliki barang secukupnya
Memiliki barang secukupnya yaitu sesuai dengan kebutuhan keluarga. Dan, setiap memutuskan untuk memiliki barang harus berdasarkan skala prioritas kebutuhan. Membeli barang pun dipastikan based on function not fashion.
Sehingga barang yang ada di rumah adalah barang yang dapat memudahkan dan membantu aktivitas kita sehari-hari. Intinya adalah meminimalisir jumlah barang yang fungsinya sama, mengoptimalkan fungsi barang sehingga memiliki nilai multifungsi dan memastikan barang yang dimiliki adalah barang kebutuhan yang pasti dipakai baik dalam keseharian maupun periodik.
Memiliki barang yang cukup sesuai kebutuhan akan mempermudah dalam proses bersih-bersih rumah. Selain pekerjaan menjadi ringan, mudah diatur dan hemat waktu dalam membersihkan. Manfaat lainnya adalah kita bisa mengurangi stress, rumah menjadi bersih, sehat, nyaman dan banyak waktu untuk quality time bersama keluarga.
Mengelompokkan tempat penyimpanan
Nah, menjadikan barang-barang di rumah tertata rapi itu bukan hanya mimpi, lho. Kamu bisa melakukannya dengan mengelompokkan barang sesuai dengan tempat penyimpanan.
Dalam hal ini kamu bisa memanfaatkan storage box atau biasa dikenal dengan container box. Selain rapi, barang tetap bersih dan mudah ditemukan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Hindari adanya penumpukan barang, ya. Pastikan setiap barang memiliki tempat penyimpanannya masing-masing. Misal pakaian maka jadikan satu di lemari pakaian, alas kaki disimpan di rak alas kaki dan begitu pula dengan barang-barang lainnya.
Alat pembersih yang mendukung
Alat pembersih yang mendukung adalah seperangkat alat yang memudahkan dalam membersihkan rumah. Jika alatnya lengkap dan support dengan pekerjaan bersih-bersih, maka membersihkan rumah menjadi sangat menyenangkan.
Seperti sapu dan seroknya, alat pel, kemoceng, semprot pengharum ruangan dan juga turunannya. Seperangkat ini disimpan dalam satu penyimpanan yang jika dibutuhkan kamu bisa pakai.
Memilih furniture yang mudah dirawat
Salah satu faktor yang membuat proses bersih-bersih rumah menjadi lama dan memancing emosi adalah perawatan perabotan rumah yang tidak mudah.
Oleh karena itu, ketika membeli furniture atau perabotan rumah harus memilih yang tidak terlalu banyak detail, fleksibel dan mudah perawatannya. Namun, tentu saja dengan tidak mengurangi nilai estetika dan fungsi perabotan rumah itu sendiri.
Hal seperti ini perlu didiskusikan dengan pasangan atau penghuni yang ada di rumah agar bisa diajak kerjasama setiap pemilihan barang yang akan dimiliki.
Menentukan jadwal rutin membersihkan rumah
Menentukan jadwal rutin membersihkan rumah bisa dibagi dengan membersihkan skala kecil yaitu harian seperti menyapu lantai, ngepel, dll. Dan, ada kegiatan membersihkan rumah yang skala besar seperti membersihkan rumah secara menyeluruh bisa dilakukan setiap sebulan 1-2 kali dalam sebulan.
Kegiatan seperti ini bisa didiskusikan dulu dengan penghuni rumah agar tahu bahwa butuh kerjasama dalam menjalankan kegiatan rutinan tersebut. Oh ya, membersihkan rumah tidak harus selesai dalam satu waktu, ya. Kamu bisa melakukannya secara bertahap agar tidak menjadi beban. Misal hari ini membersihkan total kamar utama, ya sudah berarti satu ruangan itu dulu dan berlanjut di jadwal selanjutnya untuk ruangan yang lain.
Kerjasama dengan anggota keluarga
Membersihkan rumah itu pekerjaan yang gampang susah dan kadang ada muncul rasa jenuh. Sehingga membersihkan rumah pun butuh adanya kerjasama dengan keluarga.
Kekompakkan keluarga dapat membantu meringankan pekerjaan bersih-bersih rumah. Pembagian tugasnya bisa dibagi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Yang terpenting adalah komunikasi agar tidak terjadi salah paham dalam pembagian tugas membersihkan rumah.
Selfreward
Selfreward itu gak harus tapi menjadi penting untuk meningkatkan semangat dalam membersihkan rumah. Selfreward pun tidak harus wow dan mahal. Kamu bisa melakukannya dengan hal-hal yang sederhana namun tetap bikin happy.
Jika kamu melakukannya sendiri, kamu bisa memberikan selfreward berupa menikmati ice cream atau cokelat untuk sekedar meningkatkan good mood. Namun, jika waktu membersihkan rumah bersama keluarga, maka kamu bisa memasak menu yang agak berbeda yaitu menu kesukaan keluarga sebagai bentuk bersyukur dan terima kasih pada diri masing-masing karena telah kompak dan hebat membersihkan rumah.
Wah, membersihkan rumah memang tidak mudah ya, bestie. Karena pasti banyak godaannya untuk gak bersih-bersih. Tapi, kamu bisa mencoba tips rajin membersihkan rumah dengan cara di atas. Dijamin caranya sederhana dan pastinya menyenangkan, lho. Selamat mencoba, ya.
Kalau di rumah, saya PRnya mainan bocah. Udah bolak balik dibuatkan tempat, diklasifikasi naruhnya, tetap aja balatak. Kadang ujungnya, dahlah😅
BalasHapusDulu sewaktu anak2 masih bocil2, membersihkan rumah itu membutuhkan effort yang luar biasa, kayak gak ada jedanya, hehehe. Setelah satu per satu tumbuh besar, sekarang jadi lebih mudah melakukan bersih2 rumah. Kalau anak usia SD sudah bisa diajak kerjasama dalam menjaga kerapian dan kebersihan rumah, meskipun kadang masih harus pidato dulu. Tapi alhamdulillah, sekarang kondisi rumah sudah lebih tertata, karena dua anak sudah remaja.
BalasHapusOke nih tipsnya, tapi yang jadi PR banget memang komunikasiin dengan keluarga sih ya. Ada aja kadang yang nggak sesuai dengan alur minimalisnya hihihi
BalasHapusLagi jadi tren kekinian sih gaya hidup minimalia apalagi buat kaum urban. Aku juga lagi belajar terus biar bisa spark the joy wkwkwk. Bener, mulai dari mengelompokkan barang dan memiliki barang secukupnya.
BalasHapusAku jg berusaha bgt gaya minimalis gini mba.
BalasHapusBersih2 rumah memang takes energy and time
Tapi seruuuu bgt
jadi inget berita akhir-akhir ini booming Mbak Susi, kalau Marie Kondo mengaku rumahnya berantakan. tapi makasih tipsnya mbak, yang penting ada waktunya bersih dan berantakan serta banyak pemakluman kalau masih banyak balita mah yaa
BalasHapusGaya hidup minimlais tuh impian banget. Tapi aku selalu galau dengan segala koleksi buku yang susah untuk dilepas. Sampai punya cita2 bikin mini public library. Heuheu...
BalasHapusButuh banget nih belajar manage time buat beberes dan kerja freelance di rumah soal.y aku tipe kalau udah kerja malas banget beberes.
BalasHapusBaca ini jadi inget buku penulis Jepang, aduh lupa siapa namanya tapi dia adalah seorang profesional beres2 rumah. Lucu sih kedengeran nya, ga lazim banget konsultan beres2 rumah jadi profesi yang menjanjikan, ternyata work dan penuh filosofi. Bisa banget nyambung nih sama artikel mba
BalasHapusSetuju nih, hidup minimalist emang ngebantu banget buat rajin bersih-bersih. Soalnya ngga ribet atur sana sini. Aku lagi mau beresin barang2 di rumah yang subhAllah numpuk banyak banget dan banyak yang ga ada manfaatnya
BalasHapusAh bener banget ya seharusnya kita memiliki barang tuh secukupnya saja. Makin banyak koleksi sebenarnya makin banyak kerjaan buat merawatnya ya. Belum lagi kalau tidak digunakan kan bakalan diminta pertanggungjawaban nya juga ya
BalasHapusTerimakasih banyak ini tips nya
Membersihkan rumah seperti yang sepele tapi kadang sebagai IRT saya semampunya aja ngerjain kerjaan rumah. Memang bagusnya kerja sama sih biar enak. Bener juga barang yang dimiliki di rumah juga seperlunya aja, nggak usah terlalu berlebihan
BalasHapusKalau saya mah dah terima bersih pada saat tidur atau lagi pergi ... Tapi tipsnya bikin saya mikir untuk hidup Minimalis nih
BalasHapusKesentil pol dengan poin nomor satu, barang di rumah banyak kak apalagi suami kan menjahit jadi printilannya banyak sekali hehehe tapi aku setuju sekali harus punya jadwal beberes. Sejak aku punya bayi ini aku mulai rajin kak
BalasHapusUda paling nyaman hidup di tengah-tengah barang yang terorganisir rapi, agar pikiran selalu segar dan gak ribet liat kondisi rumah yang berantakan.
BalasHapusTapi ya... kalau anak uda lebih dari satu, suka kudu menerapkan pronsip 1 barang beli dan 1 barang dikeluarkan. Agar gak tersimpan lama dengan dalih sbagai barang penuh kenangan.
Justru anehnya mau ujian malah beres-beres kamar haha. Teori yang kosong bisa melegakan itu secara tidak sadar bener banget
BalasHapus